Operator CDMA tidak kalah penting dari GSM

-0- - 0

Aksi korporasi  PT XL Axiata Tbk dengan PT AXIS Telekom Indonesia (AXIS) telah mendapatkan 'lampu hijau' oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kementerian Kominfo). Kominfo memutuskan spektrum yang dikembalikan sebesar 10 MHz di frekuensi 2100.

Spektrum yang dikembalikan kepada Kominfo ini sebenarnya bukan seperti yang diharapkan oleh XL. Meskipun demikian, Presiden Direktur XL Hasnul Suhaimi mengatakan bahwa pihaknya menghargai dan akan menjalankan keputusan pemerintah yang merupakan keputusan terbaik untuk kepentingan seluruh industri. Walaupun awalnya XL berharap hanya 5Mhz di 2100 yang dikembalikan ke pemerintah.

Selanjutnya, setelah mendapat persetujuan akuisisi dan merger yang diberikan Kominfo, XL akan menyiapkan semua langkah dan persyaratan yang harus ditempuh sesuai aturan. Termasuk mendapat persetujuan dari regulator terkait dan pemegang saham XL.

Pengamat telekomunikasi Heru Sutadi menyampaikan bahwa merger konsolidasi ini sudah seharusnya dilakukan. Tidak hanya operator telekomunikasi GSM saja, tetapi juga CDMA.

"Untuk operator Fixed Wireless Access (FWA) maupun seluler di 850 Mhz ini saat yang tepat duduk bersama mencari jalan konsolidasi terbaik. Misalnya jadikan semua dalam satu operator saja," kata Heru kepada Okezone, Selasa (3/12/2013).

Ketika ditanya operator mana yang akan memiliki posisi kuat di 2014, ia mengatakan bahwa saat ini merupakan awal perjuangan XL. "Sebab mereka kemudian akan menyinergikan sumber daya manusia (SDM), jaringan, pemasaran dan lain-lain. Butuh waktu, tetapi secara pasti mereka kini di posisi kedua di bawah Telkomsel," pungkasnya.

Sumber: okezone