Lima Puluh Juta Data Pengguna LivingSosial Dicuri

-0- - 0



Lima Puluh Juta Data Pengguna LivingSosial Dicuri



living Social
livingSosial

Situs web popular LivingSocial diretas. Hal ini mengakibatkan sebanyak 50 juta data para pengguna hilang dicuri. Surat elektronik internal LivingSocial, seperti dikutip Cnet dari Allthingsd.com mengungkapkan bahwa ada beberapa akun pengguna yang menyamar sebagaimana layaknya pelanggan lainnya di LivingSocial. Akibatnya, hingga saat ini belum  ada informasi jelas kapan peretasan itu terjadi. Namun informasi sahih didapatkan langsung dari surat elektronik internal LivingSocial serta sejumlah pengamat yang mengamininya.
LivingSocial adalah situs web komersial milik Amazon yang diklaim memiliki lebih dari 70 juta pelanggan. Namun demikian pihak LivingSocial dalam surat itu menegaskan bahwa pengguna lain di Filipina, Korea Selatan, Indonesia dan Thailand aman-aman saja karena akun mereka disimpan di server yang berbeda.

Robert Hansen (Direktur Manajamen Produk dan Pakar Teknik di WhiteHat Security), mengungkapkan bahwa kejadian ini sangat luar biasa. Dia menggambarkan jika dibandingkan dengan setidaknya 1 miliar pengguna internet, peretasan ini mewakili sekurang-kuranganya setengah dari satu persen pengguna internet secara keseluruhan. Ini adalah bencana, kata Hansen, tidak hanya bagi informasi akun dan kartu kredit pengguna yang dicuri, tetapi termasuk kemungkinan kata sandi yang akan digunakan kembali oleh jutaan pengguna itu. Hansen menyarankan pengguna sesegera mungkin mengubah kata sandi mereka.

Di dalam surat elektronik internal LivingSocial itu terdapat pula pernyataan CEO LivingSocial, Tim O'Shaughnessy. "Sistem komputer kita baru-baru ini diserang yang mengakibatkan akses tanpa izin dan mencuri data para pelanggan kita dari server. Kita akan bekerjasama dengan para penegak hukum untuk mengusut kasus ini," ujar Tim.

Namun dalam hal ini, para pelanggan mungkin bisa sedikit bernafas lega, sebab LivingSocial menyimpan informasi kartu kredit secara terpisah. Hal tersebut dipuji oleh Chris Wysopal, pakar keamanan komputer di Veracode dalam sebuah wawancara dengan Cnet.

Hingga saat ini LivingSocial menolak memberikan informasi terperinci soal peretasan ini. Juru bicara LivingSocial melalui e-mail kepada Cnet menulis, "kami enggan memberitahu media perihal ini, hingga pengkajian lebih lanjut."

LivingSocial terakhir diretas dalam rentang waktu 18 bulan terakhir. Sebelumnya Evernote, Zappos dan Linkedln juga mengalami hal serupa.

Sumber : infokomputer.com

Get Updates

Subscribe to our e-mail newsletter to receive updates.

Share This Post

Related posts

0 comments:

Sponsor

Sponsor

Sponsor

Sponsor

Sponsor


Situs Pilihan - Dunia-Asmaradana.com

SA Link Directory

Sponsor

Sponsor

100% Backlink Indonesia
© 2013-2015 FGroup Indonesia. Semua logo beserta data yang tercantum di dalam website ini mengacu kepada sumber terpercaya dan juga dengan jalinan kerjasama Tim (CV) Zephyr
© 2013 FGroup Indonesia. WP Theme-junkie converted by BloggerTheme9
.
back to top