Prioritas Security Perusahaan
-0- -
0
![]() |
Security diperlukan oleh perusahaan |
Kebocoran data rahasia, baik karena ketidaksengajaan atau karena rencana jahat, bisa membawa akibat serius bagi perusahaan manapun, risiko terburuknya bahkan bisa membuat bangkrut perusahaan. Hasil survei yang dilakukan oleh agen marketing IDC pada Desember 2012 menunjukkan banyak perusahan menyadari betapa seriusnya masalah kebocoran data tersebut.
Sebanyak 41% perusahaan sangat khawatir akan kemungkinan bocornya data dan oleh karena itu menempatkan pencegahan kebocoran data sebagai tujuan utama tugas TI. Menurut IDC, enkripsi, yaitu salah satu cara paling efektif dan andal dalam perlindungan data, menjadi semakin popular.
Empat Alasan Untuk Mengimplementasikan Teknologi Enkripsi
Secara umum, teknologi enkripsi terbagi menjadi dua, File and Folder Level Encryption (FLE) dan Full Disk Encryption (FDE). FLE melindungi file dan folder tertentu sehingga lebih cocok untuk mengenkripsi informasi sensitif dalam jumlah kecil. Sebaliknya, FDE mengenkripsi seluruh hard drive dan paling tepat, misalnya, untuk melindungi laptop kantor seandainya hilang atau dicuri. Karena FLE dan FDE mengatasi masalah yang berbeda, kebanyakan perusahaan memilih menggunakan kedua teknologi tersebut.
Menurut para spesialis IDC, ada empat alasan utama untuk menggunakan teknologi enkripsi:
Membatasi akses terhadap informasi rahasia dan melindungi dari akses ilegal (unauthorized);
Melindungi file sensitif dari malware dan ancaman cyber lain yang terus meningkat;
Membantu mengamankan data dari serangan yang berhasil memasuki jaringan perusahan, serangan terhadap infrastruktur perusahaan dan usaha pencurian data telah semakin canggih;
Melengkapi proses manajemen risiko perusahaan; di sini perlindungan data memainkan peran yang semakin penting sebagai elemen kunci.
Saat ini, pengeluaran terkait enkripsi bukanlah item utama dalam anggaran sebagian besar departemen TI. Namun, analis IDC yakin enkripsi akan segera menjadi salah satu teknologi yang paling dibutuhkan.
Menurut IDC, pasar untuk enkripsi workstation akan tumbuh lebih dari 50% dalam beberapa tahun ke depan, dari $556 juta pada tahun 2012 menjadi $866 juta pada 2016. Di tahun 2013, biaya perlindungan data akan melebihi $2 miliar untuk pertama kalinya dan pada 2016 akan mencapai lebih dari $3 miliar.
Sebanyak 41% perusahaan sangat khawatir akan kemungkinan bocornya data dan oleh karena itu menempatkan pencegahan kebocoran data sebagai tujuan utama tugas TI. Menurut IDC, enkripsi, yaitu salah satu cara paling efektif dan andal dalam perlindungan data, menjadi semakin popular.
Empat Alasan Untuk Mengimplementasikan Teknologi Enkripsi
Secara umum, teknologi enkripsi terbagi menjadi dua, File and Folder Level Encryption (FLE) dan Full Disk Encryption (FDE). FLE melindungi file dan folder tertentu sehingga lebih cocok untuk mengenkripsi informasi sensitif dalam jumlah kecil. Sebaliknya, FDE mengenkripsi seluruh hard drive dan paling tepat, misalnya, untuk melindungi laptop kantor seandainya hilang atau dicuri. Karena FLE dan FDE mengatasi masalah yang berbeda, kebanyakan perusahaan memilih menggunakan kedua teknologi tersebut.
Menurut para spesialis IDC, ada empat alasan utama untuk menggunakan teknologi enkripsi:
Membatasi akses terhadap informasi rahasia dan melindungi dari akses ilegal (unauthorized);
Melindungi file sensitif dari malware dan ancaman cyber lain yang terus meningkat;
Membantu mengamankan data dari serangan yang berhasil memasuki jaringan perusahan, serangan terhadap infrastruktur perusahaan dan usaha pencurian data telah semakin canggih;
Melengkapi proses manajemen risiko perusahaan; di sini perlindungan data memainkan peran yang semakin penting sebagai elemen kunci.
Saat ini, pengeluaran terkait enkripsi bukanlah item utama dalam anggaran sebagian besar departemen TI. Namun, analis IDC yakin enkripsi akan segera menjadi salah satu teknologi yang paling dibutuhkan.
Menurut IDC, pasar untuk enkripsi workstation akan tumbuh lebih dari 50% dalam beberapa tahun ke depan, dari $556 juta pada tahun 2012 menjadi $866 juta pada 2016. Di tahun 2013, biaya perlindungan data akan melebihi $2 miliar untuk pertama kalinya dan pada 2016 akan mencapai lebih dari $3 miliar.
Sumber: Chip.co.id
Tagged as: Berita, Berita terbaru, Data, Diperlukan, FGroup, FGroup Indonesia, kabar, kabar terbaru, Keamanan, kebocoran, New, news, Perusahaan, Teknologi, Tingkat
Get Updates
Subscribe to our e-mail newsletter to receive updates.
Share This Post
Related posts
0 comments: